Jumat, 29 Maret 2013

Mulai Terlelap

Teringat suasana saat itu, saat hati mulai sunyi, saat hati bergetar lara. Kau hadirkan jendela udara, menyambut pagi laksana perwira. Senyum menawan berhias alis naturalis kian membuat bayang bintang dalam setiap langkah kehidupan. Bintang yang mengajariku banyak hal, bintang yang bisa menerangiku saat gelap mulai terlelap, bintang yang memberi keindahan saat jiwa terlanda hujan.
Wahai bintang terindah, apakah engkau tahu isi hati ini?
Apakah engkau tahu asa yang kian menangis?
Apakah engkau tahu sakitnya duri ini?           
Sesulit inikah jalan takdirku?
Kaulah bintang kecil itu, kaulah bintang kecil yang berinduk. Indukmu selalu mengajarimu bagaimana untuk memuliakan bulan dengan sayap-sayap terangmu. Namun nampaknya indukmu harus terlebih tahu bagaimana ia harus memuliakan dirimu, sebelum memuliakan bulan itu. Pendek pikirku, itu adalah hal yang terlewatkan. Hal yang membuat hati ini sakit tak tertahan.











2 komentar:

sriwulandarirobbani.blogspot.com mengatakan...

Ada apa nih?ada masalah?
sesuatu banget ya puisinya..
:-D

Unknown mengatakan...

-_-

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates